1. Benteng Marlborough
OPERAQQLOUNGE -Bangunan Bengkulu berusia lebih dari tiga abad ini di bangun pada masa kolonial Inggris, tepatnya pada tahun 1714-1719. Lokasinya hanya beberapa meter dari pesisir Pantai Malabero dan Pantai Tapak Paderi.
Benteng Marlborough sengaja di bangun di atas tanah yang di sulap menjadi bukit setinggi 18 meter agar memudahkan Inggris mengintai musuhnya. Di lihat secara aerial, bentuk benteng ini tampak unik karena menyerupai kura-kura. Pintu masuk benteng berada di bagian kepala kura-kura, sedangkan badan kura-kura adalah bangunan utama benteng.
Selain belajar tentang sejarah panjang Benteng Marlborough melalui tulisan yang terpampang di dinding bangunan utama, kamu bisa menjumpai tiga makam jenderal besar Inggris yang dulu sempat berkuasa di Bengkulu. Arsitektur benteng yang masih kokoh menjadi latar yang keren buat obyek fotografi.
2. Rumah Pengasingan Bung Karno
Destinasi sejarah lain yang pantang gak di kunjungi di Kota Bengkulu adalah Rumah Pengasingan Bung Karno selama 1938 hingga 1942. Rumah berarsitektur kayu ini menjadi saksi bisu kisah cinta Soekarno dengan Fatmawati.
Terdapat lima ruang utama yang bisa kamu lihat di dalam rumah khas Bengkulu ini, yakni satu ruang tamu, satu ruang kerja, satu kamar tidur tamu, dan dua kamar tidur keluarga. Berkat perawatan yang baik, hingga sekarang kondisi rumah kuno tersebut masih tampak kokoh.
Beberapa peninggalan sejarah di rumah ini yang masih terpampang rapi adalah sepeda tua milik Soekarno, buku-buku Soekarno yang kebanyakan berbahasa Belanda, dan foto-foto Soekarno bersama keluarga.
3. Pantai Panjang
Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia di sisi barat, Bengkulu punya sederet pantai yang layak di kunjungi. Salah satunya yang paling populer bernama Pantai Panjang. Jarak dari Rumah Pengasingan Soekarno cuma sekitar 1,8 kilometer.
4. Pantai Pasir Putih
Bukan sekadar pantai yang memiliki pasir berwarna putih, daya tarik Pantai Pasir Putih justru lebih dari itu. Bibir pantai yang menghadap langsung ke samudra lepas terlindungi oleh pemecah ombak. Sehingga saat air laut sedang pasang, kamu tetap aman bermain di tepiannya.
Bersisian dengan pemecah ombak, deretan pohon pinus dan cemara seolah menjadi batas antar pantai dengan jalan raya. Di sekitar pepohonan inilah terdapat penjaja street food, seperti pempek panggang, keripik udang, dan kepiting goreng.
Ornamen unik dan gazebo di dekat pintu masuk area pantai menambah menarik Pantai Pasir Putih. Bentangan teras dari kayu yang dibangun beberapa meter di atas tanah dan dipagari besi menjadi spot favorit untuk menyaksikan mentari kembali ke peraduan.
