7 Tanda Kalau Kamu Hanya Pilihan dan Bukan Prioritas
BERITA UNIK

7 Tanda Kalau Kamu Hanya Pilihan dan Bukan Prioritas

7 Tanda Kalau Kamu Hanya Pilihan dan Bukan Prioritas

operaqqlounge – Tidak bisa dipungkiri, bahwa masing-masing orang memiliki pandangan sendiri bagaimana dirinya memandang orang lain. Dan tanpa sadar, pandangan tersebut menuntunmu dalam memperlakukan orang lain tersebut. Dalam sebuah hubungan, kamu harus peka tentang urutan ke berapa kamu dalam daftar proritasnya. Apakah sebenarnya kamu jadi prioritasnya atau hanya pilihan semata, kamu harus tahu benar tentang itu.

Jika kamu sudah menjadikannya sebuah prioritas sedangkan dia tidak, bukankah hubunganmu menjadi tidak seimbang? Kenali tanda-tandanya di bawah ini agar kamu mengetahui kebenarannya. Apakah kamu itu prioritasnya, atau hanya pilihan semata. POKERONLINE

  • Dia selalu kesusahan untuk mengingat hal-hal penting tentangmu.

Apa dia sering lupa tentang hari-hari penting untukmu? Atau lupa apa yang kamu suka dan tidak? Atau bahkan dia lupa tentang sesuatu hal yang sudah pernah kamu beritahu padanya sebelumnya? Lupa memang hal wajar dan manusiawi, namun jika dia terus-menerus melupakan hal-hal penting tentangmu, maka itu artinya dia tidak merasa kamu begitu penting sehingga dia harus mengingatnya. Kamu bukan priotias, melainkan pilihan.

  • Kamu membelanya terus-menerus, sedangkan dia tidak.

Kamu menemukan dirimu sendiri membelanya terus-menerus, tentang dia yang selalu terlambat dalam setiap pertemuan, tentang dia yang hanya membalas pesanmu seadanya, tentang dia yang mengangkat teleponmu dengan kasar. Kamu selalu berpikiran positif dan berkata bahwa dia sedang sibuk atau dia sedang memiliki urusan lain. Hal ini terjadi terus-menerus sampai kamu sadar kamulah yang selalu membelanya. Sedangkan saat kamu bersalah sedikit saja, kamu akan mendengar amarahnya yang menggebu-gebu.

7 Tanda Kalau Kamu Hanya Pilihan dan Bukan Prioritas

  • Kamu tidak diundang ke acara yang penting untuknya

Dia akan beralasan bahwa acara tersebut tidak penting untukmu sehingga dia tidak mengajakmu. Kamu hanya akan bisa melihat bagaimana tawa bahagianya di sosial medianya tanpa dirimu. Jika hal ini sering terjadi padamu, maka jawabannya sudah jelas bahwa kamu hanya seorang pilihan karena jika kamu adalah priotitasnya, jelas dia ingin kamu ada di setiap acara yang dia datangi.

  • Dia hanya akan membalas pesanmu atau mengangkat teleponmu kalau dia butuh sesuatu.

Jarang membalas pesan, jarang juga mengangkat telepon. Dia hanya akan cepat dalam melakukan keduanya jika dia memerlukan sesuatu. Atau jika dia ingin kamu melakukan sesuatu. Dalam sebuah hubungan, tentu komunikasi merupakan hal yang penting. Namun jika untuk berkomunikasi saja dia malas, maka kamu seharusnya tidak menahan diri terlalu lama untuk pergi darinya.

  • Dia membuatmu menunggu tanpa menghargai waktumu.

Hampir di setiap pertemuan, kamu akan menjadi satu-satunya orang yang menunggu. Bahkan dia dengan tidak merasa bersalah, dia akan datang dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa. Kamu mungkin bisa bertahan jika hal ini terjadi dua atau tiga kali, atau kamu mungkin bisa bertahan jika saja dia meneleponmu dan mengabarkan bahwa dia akan terlambat. Tapi jika dia bahkan seperti tidak merasa bersalah, maka sudah jelas kamu bukan prioritasnya. Kamu hanya pilihannya saja.

BACA JUGA ARTIKEL INI : 5 Indikasi Yang Menunjukan Kamu Kurang Menghargai Orang Lain

7 Tanda Kalau Kamu Hanya Pilihan dan Bukan Prioritas

  • Dia sepenuhnya tidak ada bersamamu saat pertemuan kalian.

Raganya mungkin ada bersamamu, tapi dia sering sibuk dengan handphonennya. Dia bahkan sering melewatkan perkataanmu sehingga kamu harus mengulangnya terus-menerus. Jangan memaksanya untuk tetap ada bersamamu saat hatinya tidak. Satu-satunya yang harus kamu lakukan adalah merelakannya saja.

  • Kamu tidak bahagia dengan hubungan ini.

Segala yang kamu rasakan hanyalah kamuflase bahwa kamu berbahagia. Pacar yang sempurna dengan perlakuan bak pangeran atau puteri. Nyatanya tidak, kamulah yang akan merasa tertekan dan tersiksa dalam hubungan ini tanpa pernah menyuarakannya. Kamu menjadi pihak yang selalu mengalah, selalu diam dan selalu menerima segala kelakuannya yang menyedihkan.

Jika kamu telah mengetahui kebenarannya, bahwa ternyata kamu hanya seorang pilihan dan bukan prioritas, maka jangan menyiksa dirimu terlalu lama dengan tetap bertahan. Dijadikan pilihan oleh orang yang kamu anggap sebagai prioritas memang menyedihkan, tapi kamu pasti bisa menemukan seseorang yang bisa lebih menghargai usahamu – kalau saja kamu mau melepasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *