BERITA UNIK BERITA VIRAL

5 Fakta Menarik Seputar Sex Reassignment Surgery

OPERAQQLOUNGE -Sex reassignment surgery, gender confirmation surgeries, Sex atau operasi konfirmasi gender adalah prosedur medis yang membantu seseorang bertransisi ke jenis kelamin yang mereka identifikasi sendiri. 

Sex Orang-orang dengan disforia gender merasa bahwa identitas kelaminnya tidak cocok dengan jenis kelaminnya secara biologis, sehingga mereka mengambil keputusan untuk menjalani prosedur konfirmasi gender ini.

Banyak orang yang menjalani prosedur medis ini melaporkan peningkatan kesehatan mental dan kualitas.

Menarik untuk di simak, berikut ini beberapa fakta mengenai sex reassignment surgery yang perlu di ketahui.

1. Apa itu sex reassignment surgery

Di lansir Healthdirect, operasi konfirmasi gender (dulunya di kenal sebagai operasi penggantian kelamin) memungkinkan seseorang dengan disforia gender untuk secara permanen mengubah bagian tubuh mereka yang terkait dengan jenis kelaminnya secara biologis.

Operasi ini juga memungkinkan seseorang untuk mengubah penampilan fisik dengan terapi hormon. Ini akan membuat seseorang terlihat seperti jenis kelamin yang di inginkannya.

Misalnya, perempuan akan menjalani terapi androgen dan mungkin mulai menumbuhkan rambut di wajah. Laki-laki akan menjalani terapi estrogen dan anti-androgen, yang akan membuat mereka terlihat lebih feminin.

Operasi konfirmasi jenis kelamin biasanya melibatkan beberapa operasi:

  • Untuk orang yang lahir sebagai laki-laki, pembedahan dapat melibatkan pengangkatan penis dan testis, dan terkadang kelenjar prostat. Jaringan dari penis di gunakan untuk membuat vagina dan klitoris, yang akan memiliki sensasi. Bibir di sekitar vagina (labia) dapat di buat dari jaringan dari skrotum. Tabung yang mengeluarkan urine dari tubuh, uretra, di perpendek. Setelah operasi, orang tersebut menggunakan di lator vagina untuk menjaga vaginanya tetap terbuka.
  • Banyak orang juga menjalani operasi untuk membuatnya terlihat lebih feminin, misalnya implan payudara, atau operasi kosmetik untuk mengubah bibir, mata, hidung, atau jakun.
  • Untuk orang yang lahir sebagai perempuan, pembedahan mungkin melibatkan pengangkatan payudara (mastektomi), ovarium dan rahim (histerektomi). Vagina di tutup dan penis dan skrotum di buat dari jaringan lain, misalnya dari lengan, paha, punggung atau bagian dalam dinding perut. Terkadang penis di buat dari klitoris, yang sebelumnya telah di perbesar dengan terapi hormon. Uretra bisa di perpanjang sehingga seseorang bisa menggunakan toilet sambil berdiri. Kadang implan penis di tempatkan di dalam penis untuk memungkinkan ereksi.

2. Sejarah operasi perubahan gender

Operasi konfirmasi gender pertama kali di lakukan oleh Magnus Hirschfeld, seorang dokter dari Jerman. Ia menawarkan pasiennya untuk mengikuti terapi hormon atau perubahan jenis kelamin. Di lansir Scientific American, Hirschfeld mendukung mereka yang ingin hidup dengan jenis kelamin yang di inginkan. Sayangnya, sebagian karya jurnal milik Hirschfeld hancur setelah pembakaran buku oleh Nazi tahun 1933.

Di laporkan bahwa operasi perubahan kelamin di lakukan pertama kali oleh Hirschfeld pada tahun 1922. Pasien pertamanya adalah Dora Richter, yang lahir dengan nama Rudolph, yang kala itu bekerja di institut kesehatan Hirschfeld.

Rudolph menjalani operasi kelamin dari laki-laki menjadi perempuan. Richter kemudian menjalani beberapa operasi lanjutan hingga tahun 1931.

Salah satu pasien ternama Hirschfeld juga termasuk Lili Elbe, seorang pelukis yang lahir dengan nama Einar Wegener. Lili mulai menjalani operasi pada tahun 1930, tetapi sayangnya ia meninggal dunia pada tahun 1931 setelah mengalami perdarahan pascaoperasi.

Kehidupan Lili di angkat ke layar lebar, yaitu lewat film The Danish Girl tahun 2015 yang di perankan secara apik oleh aktor Eddie Redmayne.

Saat Perang Dunia II, Nazi Jerman memaksa Hirschfield ke pengasingan dan institutnya di Berlin, Jerman, pun di hancurkan. Selanjutnya penelitian mengenai operasi gender muncul di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1940-an.

Salah satunya adalah Dr. Alfred Kinsey, ahli biologi yang mendirikan Institute for Sex Research di Indiana University pada tahun 1947 (sekarang di kenal sebagai Kinsey Institute).

Kinsey adalah orang pertama yang  menggunakan kata “transeksual” pada jurnal studi gender. Pasien pertama yang menjalani operasi perubahan alat kelamin adalah ChristineJorgensen. Keterbukaan Jorgensen mengenai operasinya membuat pandangan orang-orang di AS seputar perubahan gender menjadi berubah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *