Uncategorized

A Quiet Place: Part II, serangan Monster asing, karakter, tempat dan konflik yang semakin berkembang

Film A Quite Place : Part II – Penyerangan Monster asing

operaqqlounge — Film A Quiet Place: Part II mulai tayang di bioskop Tanah Air. Cerita awal kehadiran monster asing tak terlihat yang peka suara.

Keluarga Abbott harus melarikan diri dan bersembunyi dari serangan monster. Semuanya tetap di lakukan sambil tidak bersuara.

Film itu masih di bintangi Emily Blunt, Millicent Simmonds dan Noah Jupe sebagai keluarga Abbott. Di awal film, penonton akan di suguhkan dengan kejadian hari pertama. 

Keluarga abbot menghindari monster asing

Kejadian saat monster asing yang sangat peka terhadap suara mulai menyerang segalanya. Kota yang awalnya tenang, hangat dan kekeluargaan itu seketika berubah. Lalu film beralih ke masa saat keluarga Abbott kehilangan sosok kepala keluarga. 

Mereka harus terus melanjutkan hidup. Akhirnya keluarga Abbott memutuskan berpindah tempat. Mereka coba mencari harapan sekecil apapun bentuknya tersebut.

Secara keseluruhan, A Quiet Place: Part II menyajikan pengalaman sinematik yang harus di nikmati di layar lebar.

Penyajian pengalaman Sinematik

Pengalaman sinematik yang lengkap dengan suara megah, layar super luas, waktu dan tempat yang memang di persiapkan untuk menonton film tersebut.

Seperti di ketahui, selama pandemi bioskop sempat tidak beroperasi.

Hal itu sedikit banyaknya mengubah kebiasaan masyarakat dalam menikmati sebuah film. Mereka berpindah dari layar lebar ke genggaman dan semacamnya. Tak seperti dalam layar lebar, menikmati film dalam genggaman artinya memegang penuh kontrol tersebut. 

Penonton bisa menjeda film, mempercepat durasi atau sebaliknya. Hal ini yang tidak bisa di lakukan bila telah duduk manis di dalam studio bioskop.

Namun percayalah, A Quiet Place: Part II menjamin hal itu patut untuk dilakukan.

A Quiet Place: Part II menyajikan adegan yang buat penonton menahan napas, jantung berdebar dan emosi yang bercampur aduk.

Hal ini yang buat A Quiet Place: Part II rasanya sayang bila tidak di saksikan melalui layar lebar.

Hanya saja, A Quiet Place: Part II bukan film tanpa cela. Mereka memutuskan untuk mengembangkan cerita.

Artinya, ada karakter, tempat dan konflik yang semakin berkembang, Ada beberapa konflik yang di rasa harus ada.

untuk keberlangsungan cerita meski kurang di terima logika.

Meski begitu, sekali lagi, A Quiet Place: Part II patut di apresiasi. Film ini kembali menyajikan pengalaman sinematik yang hanya bisa di rasakan melalui layar lebar.

Hal itu yang rasanya telah lama hilang, terlupa bagaimana asyiknya duduk di ruangan gelap, menikmati cerita, sensasinya dan berdiskusi soal film itu setelahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *