Dosa Besar Jika Meninggalkan Sholat Lima Waktu
BERITA UNIK BERITA VIRAL

Dosa Besar Jika Meninggalkan Sholat Lima Waktu

OPERAQQ LOUNGE– Dosa Besar Jika Meninggalkan Sholat Lima Waktu merupakan kewajiban bagi umat muslim. Perintah menjalankan sholat lima waktu terjadi pada peristiwa Isra Mi’raj ketika Rasulullah SAW diperintah Allah SWT.

Sholat lima waktu termasuk wajib untuk di laksanakan, akan ada dosa besar jika sengaja meninggalkannya. Al-Quran dan hadis juga telah menjelaskan mengenai dosa dan kerugian jika meninggalkan sholat lima waktu.

Terdiri dari sholat subuh, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat maghrib dan sholat isya. Sholat lima waktu memiliki rakaat yang berbeda-beda, minimal dua rakaat hingga empat rakaat. POKER ONLINE

Baca Juga : 5 Alasan Kamu Harus Beralih Ke Teknologi AIoT SHARP

Ini Dia Dosa Besar Jika Meninggalkan Sholat Lima Waktu

1. Amal Pertama Di hisab di Hari Kiamat

Di hisab di hari kiamat, hal ini di jelaskan dalam sebuah hadis sebagai berikut:

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal yang seorang hamba yang pertama kali di hisab di hari Kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya bagus, maka ia menang dan sukses.

Dan jika sholatnya rusak, maka ia menyesal dan rugi. Maka jika ada yang kurang dari sholat fardhunya, Tuhan Azza Wa jalla berfirman,

‘Lihatlah kalian, apakah hambaku mempunyai (amal) sholat sunnah, maka itulah yang dapat menyempurnakan kekurangan fardhunya, kemudian semua amalnya (juga) seperti itu.” 

2. Tidak Di kabulkannya Doa

Jika, seorang muslim meninggalkan perintah Allah SWT untuk menunaikan sholat lima waktu, maka kerugian selanjutnya yaitu tidak dikabulkannya doa seseorang.

Pada umumnya, setiap manusia tentu memanjatkan doa yang di tunjukkan pada Allah SWT. Di kabulkannya doa akan bergantung pada amal perbuatan umat muslim kepada Allah SWT.

3. Di masukkan ke Dalam Neraka

Sebuah ayat Al-Quran menjelakan mengenai umat muslim yang meninggalkan sholat akan di masukkan ke dalam neraka Saqar.

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *