BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL

Sakit saat Menelan dan Nyeri di Dada? Mungkin itu Tanda Esofagitis

Sakit saat Menelan

OperaQQ Lounge – Sakit saat Menelan dan Nyeri di Dada? Mungkin itu Tanda Esofagitis. Apakah kamu pernah merasa sakit saat menelan dan nyeri di dada? Bisa jadi itu gejala dari esofagitis atau radang kerongkongan. Penyakit ini menyerang esofagus atau kerongkongan yang merupakan salah satu organ pada sistem pencernaan.

Selain membuat penderitanya tidak nyaman, bila di biarkan tanpa penanganan, esofagitis bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Nah, apa itu esofagitis, tanda dan gejala yang harus di kenali, risiko komplikasi, serta pengobatannya? Simak ulasannya berikut ini, ya!

1. Peradangan yang terjadi di esofagus

Sakit saat Menelan

Di lansir Mayo Clinic, esofagitis adalah peradangan atau inflamasi yang dapat merusak jaringan esofagus. Esofagus adalah saluran yang menyalurkan makanan dari mulut ke lambung.

Esofagitis dapat menyebabkan seseorang merasa sakit dan sulit untuk menelan serta menimbulkan nyeri di dada. Pengobatan yang di berikan pada penderita esofagitis bergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya. Jika tidak di tangani dengan baik, kondisi ini dapat merusak lapisan esofagus dan mengganggu fungsi normalnya.

2. Ditandai sakit dan sulit menelan, nyeri di dada, serta gajala lainnya

Sakit saat Menelan

Beberapa gejala yang umumnya di alami oleh penderita esofagitis yaitu :

  • kesulitan menalan
  • sakit saat menelan
  • Nyeri di dada, terutama di bagian belakang tulang dada yang terjadi saat makan
  • Tersangkutnya makanan di esofagus
  • Hertburn
  • Regurgitasi, yaitu asam lambung terasa naik ke kerongkongan atau mulut

Pada bayi dan anak kecil, gejala juga bisa di tandai dengan kesulitan makan dan gangguan tumbuh kembang.

3. Apa yang menjadi penyebab esofagitis?

Sakit saat Menelan

Esofagitis umumnya di kategorikan berdasarkan kondisi yang menyebabkannya. Di lansir Healthline, beberapa faktor berikut dapat menyebabkan peradangan pada esofagus:

  • Esofagitis eosinofilik (eosinophilic esophagitis): di sebabkan karena terlalu banyaknya sel darah putih eosinofil di esofagus. Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh merespons alergen. Esofagitis ini dapat di picu oleh makanan tertentu, seperti susu, kedelai, telur, gandum, kacang, dan kerang. Selain makanan, alergen yang di hirup seperti serbuk sari juga dapat memicu esofagitis.
  • Esofagitis refluks (reflux esophagitis): biasanya disebabkan oleh gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD terjadi ketika asam lambung kembali naik ke esofagus. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan iritasi pada esofagus.
  • Esofagitis akibat obat (drug-induced esophagitis): dapat terjadi akibat sering mengonsumsi obat oral tertentu tanpa minum cukup air. Ini menyebabkan obat terlalu lama berada di esofagus dan dapat menimbulkan peradangan.
  • Esofagitis infeksi (infectious esophagitis): jenis esofagitis yang relatif langka ini dapat di sebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. Seseorang lebih berisiko mengalaminya jika memiliki sistem imun yang lemah, seperti pada orang-orang dengan HIV/AIDS, kanker, dan di abetes.

Selain beberapa kondisi tersebut, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko esofagitis termasuk pengidap hernia hiatus, punya riwayat alergi atau esofagitis dalam keluarga, serta riwayat kemoterapi atau radiasi di area dada. Peradangan esofagus juga lebih berisiko pada perokok dan peminum alkohol.

4. Pengobatan esofagitis di sesuaikan dengan penyebabnya

Dokter akan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan dalam menentukan diagnosis. Pengobatan akan di berikan sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan yang mungkin dir esepkan di antaranya obat antivirus, obat antijamur, antasida, pereda nyeri, steroid oral, dan proton pump inhibitors.

Jika dipicu oleh alergi makanan, maka pasien perlu mengenali makanan pemicu alergi dan menghindari konsumsinya.

Prosedur untuk melebarkan esofagus mungkin diperlukan jika esofagus sudah menyempit dan menyebabkan makanan tersangkut.

Pada esofagitis yang muncul akibat obat-obatan, pasien mungkin perlu minum lebih banyak air, menggunakan obat-obatan cair, atau mengganti dengan obat-obatan lain sesuai dengan rekomendasi dokter. Selain itu, dianjurkan untuk tidak berbaring setelah minum obat.

Mengutip Cleveland Clinic, selain pengobatan dari dokter, beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk membantu mengurangi rasa ketidaknyamanan pada pasien dengan esofagitis:

  • Menghindari makanan pedas dan asam
  • Menambahkan makanan lunak ke dalam menu makan, seperti saus apel, kentang tumbuk, dan sebagainya
  • Makan dengan potongan yang lebih kecil dan mengunyah makanan hingga halus
  • Menghindari konsumsi alkohol dan merokok

5. esofagitis yang tidak di tangani dapat menimbulkan masalah lainnya

Bila di biarkan tanpa penangan, esofagitis dapat menyebabkan perubahan struktur esofagus.
Komplikasi yang bisa terjadi antara lain :

  • Penyempitan esofagus
  • Robeknya jaringan dinding esofagus jika ada makanan yang tersangkut atau selama menjalani endoskopi
  • Barrets esophagus, di tandai dengan perubahan pada sel sel yang melapisi esofagus dan meningkatkan risiko kanker esofagus

Nah, itu tadi beberapa ulasan seputar esofagitis. Jangan abaikan apabila kamu mengalami sakit atau kesulitan menelan di sertai nyeri di dada dan gejala lainnya. Sebaiknya periksakan ke dokter untukmengetahui penyebab pastinya. sehingga bisa mendapat penanganan yang tepat. POKERONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *