Uncategorized

Rendah Konsumsi Susu Picu Stunting, di Simak Ya

Rendah Minum Susu Menyebabkan Stunting

operaqqlounge — Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Dan dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) bangsa di masa depan.

Banyak hal yang menjadi faktor stunting, termasuk asupan gizi yang kurang tepat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, konsumsi susu di Indonesia rerata hanya 16,27 kg/kapita/tahun. Angka ini jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Malaysia (36,2/kg/kapita/tahun), Myanmar (26,7kg/kapita/tahun) dan Thailand (22,2kg/kapita/tahun). 

Pencegahan stunting dapat di lakukan dengan menjaga kuantitas dan kualitas gizi yang di konsumsi ibu dan anak.

Seperti konsumsi susu yang mengandung berbagai protein, vitamin, dan mineral yang di butuhkan tubuh. Susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

“Agar terhindar dari kekurangan gizi mikro seperti anemia defisiensi besi hingga kekurangan gizi makro seperti gizi buruk yang berujung stunting,”

ujar Prof. dr. Mohammad Juffrie, SpA(K), PhD., FKGM Universitas Gadjah Mada, dalam acara virtual bersama Danone Indonesia, baru-baru ini.

Di mulai sejak masa kehamilan

Rendah Minum Susu Menyebabkan Stunting. Minum susu sejak kehamilan

Masa kehamilan menjadi hal terpenting untuk membangun gizi baik pada anak namun kerap di lupakan. Di katakan Prof. Juffrie, pemenuhan gizi ibu hamil dengan cara mengonsumsi susu serta asupan gizi seimbang.

“Minum susu di sertai prinsip gizi seimbang bagi ibu hamil turut mencegah bayi lahir pendek atau stunting,” kata Prof. Juffrie.

Setelah itu, anak bisa di berikan ASI Eksklusif di sertai Makanan pendamping setelah usia 6 bulan. Tak lupa, di masa ini pula orang tua harus memperhatikan sanitasi dan kebersihan saat memberikan asupan makanan pada anak.

“Susu yang berkualitas dapat berasal dari susu segar maupun susu terfortifikasi, dan perlu di sertai dengan konsumsi gizi seimbang lainnya,”

tutur Prof. Juffrie

Susu terfortifikasi

Susu baik mencegah Stunting

Produksi dan konsumsi susu juga di tentukan dari dunia usaha yang membawa inovasi serta menyediakan akses gizi bagi masyarakat.

Selain susu segar, susu berkualitas yang mudah di temui di masyarakat adalah susu terfortifikasi yang telah di lengkapi dengan gizi penting,

seperti protein, zat besi, vitamin C atau vitamin dan mineral lainnya.

Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, Medical Science Director Danone Indonesia

mengungkapkan pihak nya melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyediaan serta konsumsi susu yang berkualitas.

Sebab, risetnya menemukan bahwa permasalahan anemia yang di alami sekitar 48.9% ibu hamil dan sekitar 1 dari 3 anak di Indonesia.

Melalui fasilitas riset bertaraf dunia Danone Nutricia Research – Sarihusada R&I Center di pabrik Sarihusada, timnya pun mengembangkan produk dengan zat gizi atau bahan yang inovatif.

Dengan bioavalibiltas yang baik serta memiliki nilai gizi yang bermanfaat untuk membantu pemenuhan zat gizi ibu hamil dan anak Indonesia.

Salah satu contoh zat gizi inovatif yaitu IronC yang merupakan kombinasi zat besi dan vitamin C.

Untuk membantu pemenuhan gizi zat besi pada anak.

Inovasi produk susu kebutuhan medis khusus juga di lakukan untuk membantu mengatasi growth faltering dan pencegahan stunting pada anak Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *