BERITA UNIK BERITA VIRAL

3 Hal Yang Dikaitkan Dengan Masalah Kulit Di Era Pandemik

OPERAQQLOUNGE -Selama Pandemik itulah, kita harus beradaptasi dengan berbagai kebiasaan baru, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan lebih sering.

Memang kebiasaan tersebut bisa melindungi kita dari penularan COVID-19, tetapi di sisi lain juga bisa menciptakan masalah baru, khususnya yang berkaitan dengan kulit. Contohnya adalah timbul jerawat (maskne) dan dermatitis seboroik akibat pemakaian masker atau kulit kering karena mencuci tangan terlalu sering.

Berangkat dari keresahan tersebut, RS Pondok Indah Group mengadakan virtual small group media discussion bertema “Jaga Kulit Tetap Sehat selama Pandemi” pada Kamis (26/8/2021). Narasumber yang di hadirkan adalah dr. Susie Rendra, SpKK, FINSDV, dokter spesialis kulit dan kelamin di Skin & Aesthetic Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah. Here we go!

Masalah kulit di era pandemik dikaitkan dengan hal-hal ini:

Berdasarkan studi berjudul “Understanding the Structure and Function of the Skin” yang di publikasikan di Nursing Times tahun 2003, di jelaskan bahwa kulit merupakan organ tubuh terbesar dengan luas 1,5-2 m² (pada orang dewasa), dengan berat sekitar 15 persen dari total berat badan.

Namun, kulit tidak selamanya mulus. Terkadang, muncul masalah kulit yang mengganggu penampilan dan aktivitas sehari-hari. Menurut dr. Susie, masalah kulit saat pandemik di kaitkan dengan kebiasaan baru, stres yang meningkat, perburukan penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya, dan penyakit kulit pada pasien COVID-19. Mari kita bedah satu-persatu!

1. Akibat pola kebiasaan baru

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa pola kebiasaan baru akibat pandemik COVID-19 berdampak pada kulit. Mulai dari memakai masker, peningkatan frekuensi mencuci tangan, penggunaan antiseptik berlebihan, kebiasaan berjemur, hingga konsumsi vitamin yang meningkat daripada sebelumnya.

Salah satunya adalah maskne yang merupakan singkatan dari mask acne. Bentuknya menyerupai jerawat biasa, tetapi lebih terkonsentrasi di area yang tertutup atau tergesek masker.

Masalah kulit lain yang mungkin timbul adalah dermatitis seboroik, yaitu ruam kemerahan bersisik yang terasa gatal. Agar maskne dan dermatitis seboroik tidak terjadi, rutin ganti masker tiap 3-4 jam sekali, sempatkan mencuci wajah sebelum mengganti masker baru (jika memungkinkan), dan bersihkan wajah dengan air bersuhu normal.

Jika kita mencuci tangan atau memakai antiseptik berlebihan, dermatitis kontak mungkin terjadi. Sebagai langkah pencegahan, cucilah tangan dengan sabun lembut. Agar kulit tidak kering setelah memakai hand sanitizer (mengingat adanya kandungan alkohol di dalamnya), selalu pakai pelembap setelahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *