Uncategorized

5 Hal yang Gak Boleh Dikatakan kepada Pejuang Dua Garis Biru

5 Hal yang Gak Boleh Dikatakan kepada Pejuang Dua Garis Biru 5 Hal yang Gak Boleh Dikatakan kepada Pejuang Dua Garis Biru

WWWOPERAQQLANGUE Bagi beberapa keluarga memiliki anak adalah mimpi yang paling mereka harapkan. Mereka berharap anak akan semakin melengkapi kebahagiaan di keluarga tersebut.

Namun bagi beberapa pasangan, memiliki anak adalah hal yang sulit untuk mereka miliki. Tak jarang, keadaan ini semakin membuat pasangan pejuang garis biru merasa sedih.

Sebagai manusia yang memiliki hati nurani, kita harus berhenti mengucapkan kalimat yang bisa menyakiti para pejuang dua garis biru. Berikut adalah beberapa ucapan yang tak boleh kamu katakan kepada para pejuang garis biru.

1. “Kamu gak mau coba program IVF?”

Sebenarnya tak ada yang salah menyarankan orang lain untuk mencoba program bayi tabung atau IVF. Karena, beberapa pasangan berhasil dikaruniai anak setelah menjalani program ini.

Namun, program bayi tabung atau IVF membutuhkan dana yang sangat besar. Jika pasangan tersebut memiliki dana yang cukup mungkin mereka bisa menjalani program ini. Jika kamu memberikan saran ini kepada pasangan dengan keadaan ekonomi yang sederhana, tentu ini bisa membuat mereka merasa sedih.

Selain itu, program bayi tabung dan IVF tak selamanya langsung berhasil dalam sekali coba. Belum lagi, harus menjalani berbagai jenis perawatan medis yang akan semakin menguras dana dan mental.

2. “Mungkin kamu memang tidak pantas menjadi orangtua”

Stop untuk mengatakan hal ini! Kalimat ini sangat menyakitkan bagi orang-orang yang sedang berjuang untuk mendapatkan anak. Mengucapkan kalimat ini juga hanya akan membuat para pejuang garis biru merasa rendah diri dan mulai mempertanyakan dirinya sendiri, misalnya “Apakah aku memang tidak pantas untuk menjadi orangtua?”

Jika mereka sudah memiliki pemikiran seperti itu, bukan tidak mungkin mentalnya akan terganggu dan bisa jadi orang tersebut akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Ingat ya, hanya Tuhan yang tahu tentang takdir setiap manusia. Jadi, ucapkanlah hal yang baik dan berikan semangat kepada para pejuang garis biru.

3. “Tenang aja, kamu, kan, masih muda”

Apalagi, jika orang yang sedang berjuang masih berusia 20-an. Padahal, kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi orang tersebut. Jika memang benar orang tersebut memiliki riwayat medis tertentu, sudah pasti waktu yang ia miliki pun tidak banyak.

Jadi, jangan terlalu cepat menilai keadaan orang lain melalui usia. Sehingga, usia muda atau tua butuh perjuangan yang luar biasa panjang untuk bisa menjalani program kehamilan.

4. “Apa ada masalah dengan istrimu?”

Hingga saat ini masih banyak orang yang menyalahkan wanita karena ia belum juga hamil. Banyak orang akan bertanya, “Ada apa dengan istrimu, kok, belum hamil juga?” atau “Apa ada yang salah dengan istrimu?”, kalimat ini sungguh tidak pantas untuk diucapkan kepada para pejuang dua garis biru.

Ingat bahwa kehamilan itu bisa terjadi akibat hubungan antara suami dan istri. Jadi, tak selamanya sang istri yang memiliki gangguan medis. Bisa saja sang suami yang memiliki gangguan medis dan memerlukan pengobatan dari dokter.

Meskipun begitu, bukan berarti kamu boleh menyalahkan suami ataupun istri. Selain itu, tak selamanya alasan sulit untuk hamil disebabkan oleh gangguan medis. Tetapi ada faktor-faktor lain yang bisa berpengaruh kepada proses kehamilan.

5. “Kamu beruntung, jadi punya banyak waktu untuk dirimu dan pasanganmu”

Coba pikirkan kembali, apakah kalimat tersebut pantas untuk kamu ucapkan kepada orang yang sudah berjuang keras untuk bisa hamil? Beruntung bukanlah kalimat yang tepat untuk kamu ucapkan. Bayangkan sudah berapa lama pasangan tersebut menunggu kehadiran anak, berapa banyak dana yang sudah harus mereka keluarkan dan proses panjang lainnya.

Oleh karena itu, kalimat ini harus berhenti untuk kamu ucapkan kepada para pejuang garis biru. Mereka justru sangat menginginkan kehadiran anak untuk semakin melengkapi kebahagiaan keluarganya. Bahkan, mereka tidak peduli dengan rasa lelah dan banyaknya dana yang harus dikeluarkan demi kehadiran sang buah hati.

Setiap keluarga memiliki kondisinya masing-masing. Kamu tidak bisa menghakimi mereka seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang yang mendengarnya. Beri semangat dan kalimat positif yang membuat orang lain tidak menjadi rendah diri, sudah lebih dari cukup.

Bagi pasangan pejuang dua garis biru yang hingga saat ini masih berjuang untuk memiliki anak, semangat, ya. Apapun hasilnya, kalian sudah berjuang dengan semaksimal mungkin. Jangan menyalahkan diri sendiri, kalian sudah sangat hebat untuk bisa melalui semua proses tersebut. Semoga Tuhan selalu menyertai perjuangan kalian, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *