5 Manfaat Positif dari Melamun, Gak Selalu Buruk, kok!
ilustrasi seseorang yang sedang melamun (unsplash.com/Tsunami Green)
Sebagian orang sering menghabiskan waktu untuk melamun. Kebiasaan ini bisa terjadi di berbagai kesempatan, seperti saat mencuci piring, menonton televisi, bahkan di tengah melakukan pekerjaan sekalipun. WebMD melansir, melamun atau daydreaming didefinisikan sebagai pengalaman spontan yang tidak didorong oleh apapun. Kita akan tiba-tiba melamun tanpa ada perencanaan terlebih dulu.
Namun, aktivitas ini cenderung dinilai negatif karena biasanya orang yang melamun terlalu lama bisa lalai dengan pekerjaannya. Faktanya, melamun malah memberikan manfaat positif bagi otak. Apa saja, sih, manfaat melamun? Mari simak penjelasan di bawah ini!
1. Melamun bisa meredakan stres dan kecemasan
ilustrasi seseorang yang merasa bahagia (unsplash.com/Eli DeFaria)
Saat melamun, pikiran seseorang akan bebas melayang dan bereksplorasi. Dilansir Very Well Mind, saat melamun, seseorang memasuki kondisi otak yang disebut alpha wave yang membuat nyaman dan berpikir tanpa tekanan.
Melamun bisa membantu melepaskan diri sejenak dari rutinitas kerja atau lingkungan yang sibuk. Ini dapat membuat kerja otak menjadi lebih ringan, sehingga meredakan stres dan kecemasan.
2. Beberapa bagian otak bekerja bersamaan saat melamun
ilustrasi otak manusia (unsplash.com/Robina Weermeijer)
Very Well Mind melansir, saat melamun, bagian otak yang bekerja untuk problem solving dan kreativitas bekerja secara bersamaan. Akibat aktifnya beberapa aspek otak dalam satu waktu, ini memungkinkan kita untuk mengakses informasi yang tadinya dormant atau tidak terpikirkan.
Oleh sebab itu, sesekali melamun sebenarnya mampu memberikan manfaat bagi kinerja otak. Namun, jangan sampai melamun terlalu lama dan lupa dengan pekerjaan, ya!
3. Melamun bisa meningkatkan kreativitas
4. Melamun dapat membantu mencapai tujuan
ilustrasi perempuan yang sedang melamun (unsplash.com/Artem Maltsev)
Melamun ternyata bisa menjadi sarana yang membantu seseorang mencapai tujuan dalam hidupnya. Namun, seperti dilansir Psychology Today, yang dimaksud melamun di sini merupakan structured daydreaming, yaitu membayangkan cara mewujudkan mimpi yang realistis.
Sebagai contoh, jika seorang atlet hendak menghadapi suatu turnamen, dia bisa membayangkan dirinya berada di turnamen tersebut, menyusun strategi, berjuang menaklukkan lawan, hingga akhirnya meraih kemenangan. Meskipun secara fisik atlet tersebut belum berada di arena pertandingan, pikirannya sudah terlebih dahulu memberikan gambaran tentang kompetisi yang akan dihadapi, sehingga diri menjadi lebih siap.
5. Melamun membantu memecahkan masalah
ilustrasi situasi rapat (unsplash.com/Campaign Creators)
Ini dapat menjadi sebuah sarana ‘pelarian’ bagi otak untuk melepas rasa penat.
Setelah kembali ke realita, otak menjadi lebih segar dan terkadang jadi mendapat perspektif yang baru. Oleh sebab itu, melamun secara tidak langsung dapat membantu dalam proses problem solving karena otak jadi siap untuk kembali fokus.
Hanya dengan melamun sebentar, otak bisa menjadi lebih segar plus mendapat ide-ide baru yang berguna untuk meningkatkan kreativitas dan problem solving. Keren, kan?
