BERITA UNIK

ALASAN ILMIAH LARANGAN MENIUP MAKANAN DAN MINUMAN

Operaqq Lounge – ALASAN ILMIAH LARANGAN MENIUP MAKANAN DAN MINUMAN. Pernahkan anda melihat seorang ibu yang sedang menyuapi anaknya ketika makanan itu masih panas lalu dia meniup makanannya? Atau bahkan kita ketika minum teh atau kopi panas, lalu kita meniup minum itu kemudian meminumnya?
Nah, Ritual meniup makanan & minuman panas tersebut apakah di benarkan?

ALASAN ILMIAH LARANGAN

ALASAN ILMIAH LARANGAN MENIUP MAKANAN DAN MINUMAN

Dalam Hadits, Ibnu Abbas meriwayatkan “Bahwasanya Rasulullah SAW melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”.
Dari Asma binti Abu Bakr, sesunguhnya beliau jika beliau membuat roti tsarid wadahnya beliau di tutupi sampai panasnya hilang. Kemudian beliau mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya makanan yang sudah tidak panas itu lebih besar berkahnya”. [HR Hakim no 7124. Hakim mengatakan, “Hadits sahih sesuai dengan kriteria Muslim”. Pernyataan beliau ini disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits di atas dimasukkan oleh Al Albani dalam Silsilah Shahihah jilid 1 bag 2 no hadits 392].
Secara teori ilmiah, hadits Rasulullah tersebut dapat di jelaskan bahwa apabila kita menghembuskan nafas pada minuman, kita akan mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide. Yang apabila bercampur dengan air ( H20 ), akan menjadi H2CO3, yaitu sama halnya dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic.


Hal senada juga di jelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh kita ketika minum seteguk demi seteguk, dan jangan langsung satu gelas. Ternyata maksud Rasulullah memerintahkan demikian karena bahwa ketika kita minum langsung banyak. Maka ada kemungkinan kita akan bernafas di dalam gelas, yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.


Alasan kedua adalah pada saat manusia mengeluarkan udara hasil pernafasan serta mengeluarkan udara saat meniup, maka tidak hanya mengeluarkan gas hasil pernafasan saja. Mulut juga akan mengeluarkan uap air dan berbagai partikel yang ada dari dalam rongga mulut. Sebut saja bau mulut. Bau mulut ini mengindikasikan ada partikel yang juga di keluarkan dari mulut. Partikel ini dapat berasal dari sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi, selain itu dapat juga berupa mikroorganisme yang hidup di rongga mulut. Mikroorganisme ini kadang bersifat merugikan dan bersifat sebagai pathogen. Hal inilah yang harus di hindari supaya jangan terbawa sehingga karena berupa partikel padatan akan dapat menempel dan mengkontaminasi pada makanan yang di tiup. POKERONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *