Uncategorized

Karyawan Garuda yang Tidak Ikut Pensiun Dini Sementara Tak Digaji

operaqqlounge — Penawaran program pensiun dini di maskapai penerbangan Garuda Indonesia bak buah simalakama bagi karyawan.

Mereka mesti melepas pekerjaan bila menerima, serta harus rela tak di gaji jika tak mengambil opsi tersebut.

Merebaknya pandemi COVID-19 membikin kinerja keuangan maskapai pelat merah ini babak belur. Kondisi itu kian di perparah dengan makin menumpuknya utang karena beban operasional.

Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra, memberi sinyal mereka yang memutuskan tak mengambil opsi ini untuk sementara kemungkinan tidak akan menerima gaji. Dalihnya, kondisi kas internal kini tengah memprihatinkan.”Buat mereka yang tidak mengambil program ini tidak akan di bayarkan dulu penghasilannya.

Kenapa saya sampaikan itu? Karena kondisi cash kita hari ini sangat mengkhawatirkan,” kata Irfan dalam rapat internal perusahaan, Rabu (19/5).Ia membeberkan, utang maskapai BUMN saat ini mencapai Rp 70 triliun. Jumlah ini di perkirakan bakal bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya. Sedangkan pendapatan perusahaan di sinyalir bakal terus menurun.

Yenny Wahid Minta Doa Agar Garuda Tak Pailit

Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid, turut buka suara terkait masalah yang tengah membelit perusahaan. Menurutnya, manajemen kini tengah berjuang keras mengatasi persoalan tersebut.”Banyak yang tanya soal Garuda. Saat ini kami sedang berjuang keras agar Garuda tidak di pailitkan. Problem warisan Garuda besar sekali, mulai dari kasus korupsi sampai biaya yang tidak efisien. Namun Garuda adalah national flag carrier kita. Harus di selamatkan. Mohon support & doanya,” tulis Yenny Wahid dalam akun twitternya.

Komisaris Minta Garuda di audit untuk Usut Dugaan Korupsi

Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia, Peter F Gontha, melalui akun facebooknya mengaku tidak sependapat dengan berbagai narasi buruk soal Garuda.”Telah terjadi beraneka ragam narasi mengenai Garuda yang kita cintai antara lain:

Garuda akan di bangkrutkan, karyawan tidak di perhatikan, awak pesawat akan di berhentikan, pensiun dini, dsb. Semua merupakan asumsi yang tidak bertanggung jawab karena belum di setujui Dewan Komisaris maupun Pemegang saham,” tulis Peter dalam akun facebooknya.

Peter mengatakan Garuda Indonesia tidak boleh bangkrut. Pemerintah bersama pemegang saham lain, kata dia, harus bisa menyelamatkan Garuda.”Tapi saya meminta, di samping kesalahan manajemen selama 20 tahun terakhir, saya meminta BPK, KPK, KEJAKSAAN, KEPOLISIAN atau siapa pun untuk melakukan audit forensik mengenai korupsi yang terjadi di Garuda selama ini,” tulis Peter.

Ada beberapa poin yang dia sampaikan terkait dugaan korupsi dan tidak efisiennya perusahaan. Pertama, soal mengapa harga sewa pesawat Garuda Indonesia bisa hampir dua kali lebih mahal dari harga pasar.Kedua, mengapa sampai terjadi pembelian pesawat yang salah dan tidak tepat untuk tujuannya. Ketiga, mengapa terjadi banyak hal yang tidak efisien di Garuda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *