Keluarga Tinggal Dengan 10 Ekor Ular
BERITA UNIK BERITA VIRAL

Keluarga Tinggal Dengan 10 Ekor Ular

OperaQQLounge, Keluarga yang cukup gokil tinggal bersama 10 ekor ular Piton Raksasa. Belakangan, peristiwa kemunculan ular di permukiman penduduk bikin heboh warga di beberapa wilayah Indonesia. Celakanya, kemudian muncul istilah teror ular.

Memang, sebagian masyarakat masih menganggap ular sebagai ancaman. Ular dianggap sebagai hewan yang berbahaya. Karenanya, ia wajib disingkirkan atau bahkan dibinasakan.

Terlebih, mitos dan legenda menguatkan anggapan ini. Di beberapa belahan dunia, termasuk Indonesia, ular dianggap sebagai hewan jahat dan menjadi perlambang setan.

POKER ONLINE_ Anggapan ular sebagai hewan berbahaya mungkin saja akan luruh jika sempat berkunjung ke Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah. Di tempat ini, akan ditemui sekeluarga yang tinggal dengan 10 ekor ular piton raksasa.

Gokil 1 Keluarga Tinggal Dengan 10 Ekor Ular Piton Raksasa

Sang pemilik, Munding Aji (31) bilang, sebenarnya jumlah ular peliharannya ada 11. Namun, satu ekor terakhir masih sangat kecil. Hanya seukuran jempol kaki denga panjang beberapa jengkal.

Ular terkecil itu menjadi anggota keluarga terakhir alias si bontot dari keluarga ini. Lainnya, adalah piton-piton berukuran Jumbo.

Rambo misalnya, panjangnya sekitar 10 meter dengan bobot kurang lebih 300 kilogram. Lingkar tubuh ular piton jumbo ini nyaris seukuran perut orang dewasa, tentu dengan perut langsing.

Ular Piton Batik Hingga Albino

“Bobot ini cuma kira-kira saja tapi Mas. Belum pernah saya timbang. Cuma kalau ngangkat badan ular dari kepala sampai ekor, butuh minimal empat orang,”

Selain Rambo ada juga Syahrini, Selvi dan Amel. Rambo, Syahrini, Selvi adalah jenis sanca batik. Adapun Amel, piton albino alias Ratic.

Syahrini dan Selvi pun tak kalah jumbo. Syahrini berbobot lebih dari 200 kilogram. Adapun Selvi dan Amel, lebih kecil dari itu, kisaran 100 kilogram.

Munding dan keluarganya sudah hidup berdampingan dengan ular-ular ini belasan tahun. Semua ular yang tinggal bersama keluarga ini dipelihara sejak berukuran tak lebih dari sejempol kaki.

Alasannya, semakin muda ular, maka ia akan semakin jinak. Pengenalan dan adaptasinya pun lebih mudah.

Terbukti, selama belasan tahun, nyaris tak pernah terjadi insiden berbahaya. Meski berukuran jumbo, ular-ular ini tak pernah membahayakan. Dengan catatan, dengan pengawasan ahlinya.

Di Baca Juga : Ternyata Kakak-Adik, Pasangan Ini Bercerai Setelah 30 Tahun Menikah

Ular-ular ini juga ditaruh di kandang berpengaman kaca di sekeliling rumah munding. Satu ular, menempati satu ruangan. Tetangga dan pengunjung bisa berinteraksi dengan aman dari luar kaca, jika tak ada pemilik atau pawangnya.

“Saya di rumah lima orang, Mas. Nyaman-nyaman saja,”

Tips Pemilik Ular Raksasa agar Aman dari Ular

Perihal maraknya ular masuk permukiman, Munding berpendapat ada kemungkinan habitatnya terganggu. Untuk bertahan hidup, ular-ular ini mengeksplorasi wilayah sekitarnya.

“Karena seseunggunya ular juga takut jika ketemu dengan manusia. Selama mereka tidak diusik, mereka pasti akan pergi dengan sendirinya,”

Dia berpesan, jika mendapati ular masuk ke dalam rumah pemilik rumah bisa mengevakuasi dengan bantuan alat seadanya. Misalnya, dengan gagang sapu, hanya sekadar untuk mengusirnya.

Terpenting, orang yang sedang berhadapan dengan ular tetap tenang dan tak membuat gerakan yang bisa memprovokasi ular. Sebab, saat terprovokasi, ular bisa saja berubah agresif dan menyerang

“Jika tidak berani, kita awasi saja ular tersebut sembari kita minta tolong ke orang sekitar. Teriak juga nggak papa jika perlu,”

Tetapi, tentu saja masyarakat harus tetap mengantisipasi agar rumahnya tak kemasukan ular. Di antaranya dengan selalu menjaga kebersihan dalam rumah atau pun di lingkungan sekitar.

Sebab, besar kemungkinan ular masuk rumah karena ada perubahan tertentu yang merusak habitatnya. Misalnya, pembangunan permukiman.

Sumber Berita : Opera99

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *