BERITA UNIK BERITA VIRAL

Kerusuhan Mei 1998 – Pemerkosaan

Pada sore hari, Ita Fatia Nadia mendengar kabar adanya pemerkosaan yang terjadi saat peristiwa tadi berlangsung. Ia mendengar pemerkosaan terjadi di daerah Pluit, Jakarta Utara.

OPERAQQLOUNGE -Saat itu, ia masih merasa percaya tak percaya akan informasi tersebut. Pemerkosaan Sebab, situasi masih sangat kacau. “Demo masih terus berlangsung kemudian pembakaran mal juga,” ujar Ita Nadia yang di temui Pribadi Wicaksono dari Tempo, di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Sehingga waktu itu dia belum bisa memastikan kebenaran informasi itu.

Menjelang magrib Ita kembali mendapat informasi bahwa ada dua kasus pemerkosaan lagi yang terjadi, yaitu di Jembatan Tiga, Jakarta Utara; Cengkareng, Jakarta Barat dan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Ia dan beberapa kawannya pun merasa kebingungan akan apa yang mesti di lakukan setelah mendapat tiga laporan itu. Ita kemudian menelepon Sandyawan Sumardy, Koordinator Tim Relawan Untuk Kemanusiaan guna melaporkan aduan itu. “Sampai malam kami tidak melakukan apa-apa dalam suatu kebingungan.”

Pada malam hari itu, Sandyawan pun meminta para anggota relawan berkumpul di markasnya di Jalan Arus untuk membahas laporan tersebut. Akhirnya, pada malam itu juga di bentuk tim untuk mendatangi lokasi laporan dugaan pemerkosaan dan di dapati bahwa laporan itu memang benar. “Telah terjadi perkosaan seperti yang di laporkan,” kata dia.

Esoknya, Ita mengatakan telepon di Kantor Kalyanamitra seakan tak berhenti berdering. Dalam sehari, ia mendapat laporan terjadinya pemerkosaan antara lain dari daerah Glodok, Jembatan Tiga, Jembatan Empat, Jembatan Lima. Pelapor dari kawasan Jakarta Utara, di Jakarta Timur dan Jakarta Barat mendominasi laporan itu. Di hari yang sama, tim relawan pun membuka layanan hotline bagi warga yang mau melaporkan kasus pemerkosaan itu.

“Dari beberapa laporan yang kami tindak lanjuti itulah, kami melihat ada sebuah pola yang nyaris sama dalam kasus pemerkosaan itu,” ujar Ita. Peristiwa di mulai dengan aksi penjarahan dulu dengan sangat cepat. Setelah itu, sejumlah orang masuk khusus memperkosa kemudian di lanjutkan perusakan rumah. Massa yang menjarah itu sulit teridentifikasi.

Meskipun korban rata-rata tak sempat mengidentifikasi pelaku pemerkosaan, Ita mengatakan ada beberapa korban dan saksi mata yang sempat mengidentifikasi pemerkosa. Kata Ita, pemerkosa hanya sekitar 3-4 orang dari massa yang melakukan penjarahan. “Badannya tegap, rambut cepak, dan di lakukan sangat cepat,” kata dia. Pemerkosaan juga di lakukan tak hanya dengan memasukkan alat kelamin, melainkan dengan menggunakan alat tertentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *