Uncategorized

Kisah Inspiratif : Hidup Perjalanan Hidup Seorang Disleksia

ilustrasi : Perjalanan Hidup. Disleksia Kesulitan Memahami huruf dan angka

operaqqloungeDari kisah nyata; Aku penderita Disleksia. merupakan anak yang di besarkan dari keluarga yang dari segi finansial merupakan menengah ke bawah. Ayah aku seorang guru honorer swasta yang hanya di gaji sangat minim dan Ibu ku guru PNS di sebuah sekolah dasar di Kabupaten Purworejo.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari kita terkadang kurang. Masih ingat ketika membeli makanan yang menurut kami paling mahal adalah bakso, itu pun beli dua dan di bagi menjadi empat orang.

Tak kenal itu Namanya KFC, McD, atau sekadar makan di restoran yang mewah.

Masa kecil yang kelam

Sejak Sekolah dasar aku termasuk anak yang kurang dalam menerima materi dari guru sehingga aku sering menjadi salah satu kandidat anak yang tidak naik kelas karena selalu peringkat terakhir.

Kalau bahasa gaul sekarang mungkin Disleksia yaitu semacam gangguan yang di tandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan sulit dalam melakukan identifikasi kata-kata yang di ucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.

Nah karena faktor ini lah yang membuat aku sering menjadi korban bullying oleh teman-teman sebaya. Perundungan ini tidak hanya verbal bahkan terkadang fisik sehingga membuat aku sedikit trauma sampai sekarang.

Pada saat aku kelas 5 SD aku pernah tidak akan dinaikan kelas karena kesulitan dalam membaca. Namun karena kebaikan dari pak Harsono pada waktu itu (semoga di berikan keberkahan kepada beliau) memberikan kesempatan kepada aku untuk di naikkan ke kelas 6.

Tidak tahu apa yang di pikirkan pak guru berkumis tipis itu, apakah karena kasihan atau tidak mau mengajar aku heheh. Kesempatan yang di berikan kepada pak Harsono tidak aku sia-siakan.

Aku bekerja keras belajar dan terus belajar. Pada saat kelulusan semua guru dan siswa kaget, aku bisa masuk 10 besar pada ujian nasional. Orang yang tadinya meremehkan menjadi tim sorak antara keheranan dan memberikan selamat.

Pada waktu itu aku bisa masuk salah satu Sekolah Menengah Pertama yang favorite di tempat aku,

dan bisa melanjutkan Sekolah Menengah Akhir favorite juga yaitu SMA N 5 Purworejo.

Keterbatasan menjadi kekuatan

Atas keterbatasan-keterbatasan yang aku alami membuat ku untuk belajar ekstra daripada orang lain,

aku menjadi orang yang ambisius dalam mencapai segala hal.

Pada saat kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semua organisasi aku ikutin semua baik organisasi pergerakan mahasiswa atau pun himpunan mahasiswa.

Serta harus membagi waktu dengan mengaji di Pondok Pesantren di Jogja,

sembari kerja sampingan untuk menambah uang jajan dan bayar kuliah.

Terkadang merasa capek dan ingin menyerah karena kurang tidur disertai aktivitas yang seabrek.

Namun dengan selalu mengingat masa lalu saat kecil yang kelam dan ada keinginan untuk mengubah nasib orang tua semua kondisi yang aku alami.

aku coba untuk melakukan dengan Lillahi Ta’ala.

Akhirnya secara berturut-turut semua mimpi yang tak pernah terpikirkan tercapai secara perlahan-lahan.

Pada tahun 2016 aku di terima IYCE Thailand 2016 for Indonesia Youth Culture Change,

Penerima 2nd Best of the Best Mata Air Foundation (beasiswa TOEFL dan IELTS untuk kuliah di luar negeri).

Pada tahun 2017 membuat CV konsultasi Perpustakaan dan sudah bekerja sama dengan 30 lebih instansi dan sekolah.

Pada tahun 2018 menjadi pustakawan berprestasi, dan pada tahun 2019 bisa di terima menjadi PNS di Perpustakaan Nasional.

Tak menyangka aku yang kisah nya di diagnosis Disleksia pada masa kecil,

dan menjadi korban bullying,bisa menempuh semua mimpi yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Di saat orang-orang mengucilkan, meremehkan, menjatuhkan aku masih mampu berdiri tegak dan meyakinkan diri kelak aku di masa depan akan menjadi orang besar.

kita tunggu kejutan-kejutan tahun berikutnya…

If you dont give up, you still have a Change” – Jack ma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *