Uncategorized

Mobil Bermesin Turbo Boleh Di isi Pertalite?

Salah satu mobil bermesin kecil menggunakan turbocharger, Daihatsu Rocky

Berbagai merek otomotif mulai berlomba-lomba menghadirkan line up produk yang di bekali mesin kecil dengan turbocharger, terbaru ada Daihatsu Rocky dan Toyota Raize. Boleh di isi Pertalite?

Tren mobil dengan mesin berkapasitas kecil yang di tunjang turbocharger kini semakin ramai. Kedua mobil kembar itu sama-sama di bekali mesin bensin 3 silinder berkapasitas 1.000 cc yang di induksi dengan turbocharger.

Penggunaan mesin kecil dengan turbocharger pada Rocky dan Raize ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan, termasuk menyoal rekomendasi jenis bahan bakar yang di gunakan.

Banyak yang beranggapan kalau mobil dengan mesin turbocharger, harus mengkonsumsi bahan bakar beroktan tinggi seperti Pertamax Turbo atau Shell V-Power. Ini pun jadi kekhawatiran bagi sebagian orang yang belum terbiasa menggunakan mesin turbocharger.

Tren mobil dengan mesin berkapasitas kecil yang di tunjang turbocharger kini semakin ramai. Berbagai merek otomotif mulai berlomba-lomba menghadirkan line up produk yang di bekali mesin kecil dengan turbocharger, terbaru ada Daihatsu Rocky dan Toyota Raize.

Kedua mobil kembar itu sama-sama di bekali mesin bensin 3 silinder berkapasitas 1.000 cc yang di induksi dengan turbocharger.

Penggunaan mesin kecil dengan turbocharger pada Rocky dan Raize ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan, termasuk menyoal rekomendasi jenis bahan bakar yang di gunakkan.

Banyak yang beranggapan kalau mobil dengan mesin turbocharger, harus mengkonsumsi bahan bakar beroktan tinggi seperti Pertamax Turbo atau Shell V-Power. Ini pun jadi kekhawatiran bagi sebagian orang yang belum terbiasa menggunakan mesin turbocharger.

“Daihatsu Rocky ini rekomendasinya pakai RON 91, jadi ya kira-kira Pertalite masih oke lah.

secara kompresinya kan dia (Rocky) 9,5, jadi masih aman untuk Pertalite,” beber Bambang saat di temui di acara media test drive Daihatsu Rocky di Pusat R&D PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021).

Jenis Bahan Bakar Tidak Berpengaruh ke Turbo

Bambang juga menambahkan penggunaan jenis bahan bakar tersebut tidak akan berpengaruh pada kinerja dan usia turbocharger. Ini karena, turbocharger lebih bergantung pada penggunaan oli yang sesuai dan bukan jenis bahan bakar.

“Turbo itu yang esensialnya adalah oli, kenapa begitu? karena turbo ini mengandalkan gas buang kemudian mengompres yang masuknya di intake, maka di putaran bearing baling-balingnya ini mengandalkan pelumasan yang dari mesin.

Kalau olinya enggak sesuai ya dampak buruknya bisa macet bearing-nya,” jelas Bambang.

Karena itu, untuk menjaga kualitas dan usia turbocharger, penggunaan oli mesin yang sesuai spesifikasi serta waktu perawatan atau penggantian oli yang tepat sangatlah penting.

Bila tak sesuai, maka bukan tidak mungkin komponen turbocharger akan mengalami kerusakan fatal.

Meskipun penggunaan jenis bahan bakar seperti Pertalite di nilai sudah cukup.

Diri nya tak melarang apabila ada masyarakat yang ingin menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi, yakni 92 atau 95.

“Kalau misal dia mau pakai di atas itu, seperti Pertamax, yang enggak apa-apa. Malah lebih bagus, karena jadi jauh lebih bersih dan efeknya ke efisiensi bahan bakar juga,” sambung Bambang.

Lebih lanjut, dengan penggunaan jenis bahan bakar yang sesuai atau di atas rekomendasi, akan membuat mesin jadi jauh lebih awet.

Ini di karenakan, sisa pembakaran yang di hasilkan jauh lebih bersih.

Dampak Penggunaan Bahan Bakar yang Tidak Sesuai

Sementara apabila ada masyarakat yang justru nekat menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari rekomendasi.

Maka dampak jangka pendeknya akan membuat mobil jadi lebih boros bahan bakar dan mengalami penurunan tenaga.

“Penggunaan oktan bahan bakar yang lebih rendah itu nanti korelasinya sama efisiensi dan tenaga. Jadi tenaganya akan kurang dan efisiensinya enggak optimal. Dan untuk jangka panjangnya, nanti di ruang bakar akan cepat kotor karena hasil sisa pembakarannya lebih banyak,” terang Bambang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *