BERITA UNIK BERITA VIRAL

5 Fakta Kotoran Hewan Laut yang Kamu Perlu Tahu

5 Fakta Kotoran Hewan

Operaqq Lounge – 5 Fakta Kotoran Hewan Laut yang Kamu Perlu Tahu. Berbicara mengenai kotoran, rasanya ini bukan topik yang menyenangkan bagi banyak orang. Tetapi, sebagai sisa hasil metabolisme tubuh, kotoran juga memiliki peranan penting. Dalam teknik bercocok tanam akuaponik misalnya, kotoran ikan dapat di gunakan sebagai pupuk yang memberikan nutrisi bagi tanaman.

Begitu juga yang terjadi pada kotoran hewan laut. Buangan dari yang satu, menjadi sumber kehidupan bagi yang lain. Bisa juga sebagai alarm adanya tanda bahaya, bahkan berpotensi dalam membantu menyelamatkan dunia.

Bagaimana bisa? Dirangkum dari berbagai sumber, ini 5 fakta seputar kotoran hewan laut yang menarik untuk di ketahui.

1. Kotoran paus dapat membantu mengatasi perubahan iklim

5 Fakta Kotoran Hewan

Walaupun tidak menyenangkan untuk dipandang, kotoran paus memiliki manfaat yang besar. Seperti yang di tulis dalam hasil penelitian Joe Roman dan rekan-rekannya dalam Frontiers in Ecology and the Environment tahun 2014. Bahwa paus memiliki pengaruh yang kuat terhadap ekosistem laut. Salah satunya adalah kotoran paus yang mengandung nitrogen dan zat besi yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan fitoplankton (plankton tumbuhan).

Fitoplankton inilah yang berguna untuk menyerap karbon dioksida yang ada di atmosfer melalui proses fotosintesis. Meningkatnya karbon dioksida dapat meningkatkan suhu bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim.

Dalam Frontiers in Ecology and the Environment tahun 2014 tersebut juga di sebutkan. Bahwa jumlah paus mengalami penurunan dengan kisaran antara 66 sampai 90 persen.

Padahal, fitoplankton, yang mendapatkan nutrisi dari kotoran paus. Dapat menyerap hingga 40 persen karbon dioksida yang ada di atmosfer atau setara dengan 4 kali lipat jumlah pohon yang ada di hutan Amazon. Berdasarkan perhitungan International Monetary Fund.

2. Di lautan, kotoran hewan bisa digunakan sebagai tanda adanya hewan pemangsa

Bisa Selamatkan Dunia

Kotoran dapat mendeteksi bahaya. Spesies yang telah menjadi santapan hewan pemangsa akan tetap meninggalkan jejak berupa feromon yang dapat terdeteksi oleh spesies yang sama pada kotoran yang di tinggalkan oleh hewan pemangsa.

Feromon ini merupakan zat kimia yang berada dalam tubuh suatu spesies. Selain berfungsi dalam hal reproduksi, feromon ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi antara sesama spesies. Hal ini bisa menjadi alarm bagi mereka agar waspada terhadap adanya bahaya, seperti yang di tulis dalam jurnal BioScience tahun 2001.

3. Kotoran hewan laut merupakan sumber nutrisi bagi terumbu karang

Bisa Selamatkan Dunia

Di lansir ScienceDaily, dalam jurnal Ecology tahun 2012 di sebutkan bahwa ikan-ikan memberikan kontribusi terhadap ekosistem lokal mereka. Terumbu karang yang besar lebih di sukai ikan-ikan sebagai tempat tinggal mereka di bandingkan terumbu karang yang kecil. Namun, ikan-ikan ini tidak hanya menempati terumbu karang tersebut, tetapi juga memberikan timbal balik berupa nutrisi yang di hasilkan dari kotoran mereka.

Dalam jurnal penelitian yang di lakukan oleh Jacob Allgeier dari Universitas Georgia bersama rekan-rekannya tersebut menunjukkan bahwa lamun atau seagrass yang berada pada terumbu karang yang lebih besar tumbuh lebih cepat dan mengandung lebih banyak nutrisi daripada yang lebih kecil.

Mengapa demikian? Karena ikan-ikan tersebut memproduksi hasil ekskresi yang mengandung fosforus dan nitrogen yang merupakan sumber nutrisi bagi alga dan lamun sebagai komponen penting dalam ekosistem terumbu karang.

4. Kotoran ikan kakatua menghasilkan pasir putih

Pernahkah kamu mempertanyakan dari mana asalnya pasir putih yang ada di pantai? Bisa jadi pasir tersebut berasal dari kotoran hewan laut.

Pasir tersebut di hasilkan dari ikan kakatua atau parrotfish yang memakan karang, alga yang menempel pada bebatuan dan karang yang mengandung kalsium karbonat, juga polip, yakni organisme bertubuh lunak yang juga berperan sebagai penyusun terumbu karang.

Namun, karena kalsium karbonat tersebut tidak bisa di serap, maka ikan kakatua tersebut mengeluarkannya dalam bentuk ‘pasir’ setelah di giling pada rahang faring (pharyngeal jaw) di dalam tenggorokan mereka.

Pasir-pasir yang di bawa oleh arus laut ke daratan inilah yang menjadi hamparan pasir putih yang cantik di pantai, seperti pantai yang ada di Hawaii. Di lansir Smithsonian Ocean, ikan kakatua berukuran besar mampu menghasilkan 450 kilogram pasir dalam satu tahun.

Namun, tidak semua pasir berasal dari kotoran ikan kakatua. Pasir dapat terbentuk dari bebatuan yang telah mengalami proses pengikisan dan ini membutuhkan waktu yang sangat lama.

Misalnya, pantai yang ada di Florida, Amerika Serikat yang berasal dari bebatuan kuarsa atau pantai yang berada di dekat gunung berapi jenis vulkanik memiliki pasir yang berwarna hitam karena berasal dari material gunung tersebut.

5. Kotoran timun laut juga berperan penting dalam pertumbuhan terumbu karang

Proses dari memakan sampai membuang kotoran ini di namakan bioturbation, seperti yang di tulis pada laman The University of New Castle.

Terdapat sekitar 14 kilogram kotoran yang di hasilkan oleh satu timun laut per tahunnya, lho. Menurut penuturan Dr. Vincent Raoult, peneliti di bidang kelautan dari Universitas New Castle di laman resmi universitas tersebut menyebutkan ada 60.000 ton sedimen yang di hasilkan oleh timun laut per tahunnya pada sepanjang satu area terumbu karang. Itu setara dengan berat 5 menara Eiffel, lho.

Nah, itu dia 5 fakta menarik seputar kotoran hewan laut, yang tidak hanya menjadi hasil ekskresi, tetapi juga sumber kehidupan bagi yang lainnya, bahkan berpotensi untuk membantu mengatasi perubahan iklim dunia.

Dari kotoran ini kita juga belajar bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang di ciptakan tanpa adanya tujuan dan manfaat untuk yang lainnya. POKERONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *