5 Strategi Sederhana Menetapkan Ekspektasi Realistis ke Diri Sendiri 5 Strategi Sederhana Menetapkan Ekspektasi Realistis ke Diri Sendiri
WWWOPERAQQLANGUE Ekspektasi berlebihan, kritik tanpa henti, tuntutan untuk menjadi sempurna. Kita semua pasti berharap untuk bekerja lebih lama, menghasilkan lebih banyak, berprestasi secara konstan, lebih berani dan kuat.
Itu menghasilkan tekanan dan beban pada diri sendiri. Hidup seperti itu tentu melelahkan. Kamu tidak akan pernah berhenti merasa puas dengan diri sendiri.
Karena itu, terapkan lima tips untuk menetapkan ekspektasi realistis pada diri sendiri berikut ini.BandarQ
1. Dapatkan visi yang jelas dalam hidupmu
Kita mudah iri dengan perjalanan orang lain karena tidak tahu apa yang kita mau dalam hidup. Misal, kamu berbakat dalam menulis dan temanmu pintar dalam Matematika. Saat ia mendapat beasiswa ke universitas karena telah memenangkan olimpiade, kamu kesal pada diri sendiri karena tidak bisa mencapai itu. atau “Memori apa yang ingin kukenang saat tua?”
2. Evaluasi lagi ekspektasimu sejauh ini
Selama beberapa tahun terakhir, kamu pasti memiliki target tersendiri untuk hidupmu. Kira-kira, bagaimana peran ekspektasi tersebut dalam hidupmu sejauh ini? Apa kamu berhasil memenuhi ekspektasimu?
Atau justru, kamu sering merasa terbebani dengan itu? Kalau ekspektasimu terasa terlalu berat dan membebani, penting untuk menentukan ekspektasi baru sesuai kekuatanmu.
3. Tidak perlu melihat rumput tetangga
Nyatanya semua itu tidak berlaku untuk seorang Korean Star, Rain. Ia dan istrinya menghabiskan biaya yang sangat minim untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang sederhana.
Tahu tidak, sih, bahwa ekspektasi terlalu tinggi pada diri sendiri kebanyakan bersumber dari rasa iri pada orang? Melihat banyak temanmu telah sukses, kamu pun perlahan mulai merasa takut dan curiga dengan hidup. Kalimat-kalimat negatif seperti, “Jangan-jangan, aku doang yang ketinggalan” atau “Aku gak akan bisa seperti mereka” konstan keluar dari mulutmu.
Kalau kamu punya visi yang jelas dalam hidup, kamu pasti tidak akan mudah tergiur oleh pencapaian orang lain. Percayalah teman, setiap orang memiliki waktu bersinar mereka masing-masing. Jangan sampai kamu terbodohi oleh ketakutanmu hingga menyiksa diri sendiri.
4. Alihkan self-critic ketika itu muncul
Seringnya, self critic seperti ini muncul dari banyak sumber: trauma masa lalu, ketakutan berlebih tentang masa depan, dan pandangan diri yang tidak sehat.
Saat kritik ini mulai muncul dan menghantui benak, coba ambil waktu break untuk menenangkan diri sendiri. Ada banyak alasan untukmu menerima diri sendiri, hanya terkadang kamu lupa dengan itu.
5. Jangan pernah ragu untuk terus mencoba
Kamu masih bisa terus berusaha yang terbaik, tanpa harus terbeban dengan hasil akhirnya. Kamu tidak lagi menyalahkan diri sendiri ketika sesuatu berjalan di luar keinginanmu.
Jadi, kamu masih tetap memiliki tujuan, kamu masih bisa produktif dengan waktumu.
Menetapkan ekspektasi yang realistis membantumu untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih fleksibel. Kamu mulai bisa melihat keindahan di balik kegagalan dan prosesmu. Bukankah cara pandang seperti ini membuatmu lebih bahagia?