Uncategorized

Kolaborasi apik : Telkomsel Melesat Jadi OTT hingga Investor Gojek

operaqqlounge – Operator seluler Telkomsel resmi menambah investasinya di Gojek menjadi kolaborasi apik yang pastinya berdampak besar. Investasi tambahan senilai 300 juta dolar tersebut melengkapi dana sebesar 150 juta dolar AS yang mereka suntik ke raksasa ride hailing itu pada akhir 2020 lalu.

Geliat Telkomsel menyuntik dana ke startup besar seperti Gojek menunjukkan keseriusan kolaborasi mereka untuk merambah bisnis digital. Sejak 2012, Telkomsel telah mengumumkan diri untuk bertransformasi menjadi digital telco company.

Lewat transformasi tersebut, Telkomsel tak lagi hanya mengurusi bisnis operator konvensional seperti jaringan dan kebutuhan primer pelanggan untuk komunikasi. Mereka hendak menyediakan layanan dan platform digital yang relevan bagi masyarakat.

Transformasi berpotensi besar

Transformasi Telkomsel itu berdasar oleh potensi ekonomi digital yang besar, menurut pengamat.Lucky Bayu Purnomo, ekonom dan financial market specialist dari LBP Intsitute, menyebut bahwa ekosistem bisnis telekomunikasi memang besar. Tetapi, fundamental keuangannya kurang lincah dan monoton.

Oleh karenanya Telkomsel melakukan keragaman bisnis, dengan masuk lebih dalam ke bisnis digital untuk membuka potensinya di masa depan.“Sementara, perkembangan di dunia, pengembangan bisnis itu sudah mengarah ke banyak hal. Misalnya, AI atau artificial intelligence, kemudian e-commerce, kemudian transportasi (online). Peluang-peluang itu sebenarnya sudah harus terlihat untuk melakukan upaya keragaman bisnis.

Kalau tetap monoton seperti itu, maka industri telekomunikasi bisa sedikit mengkhawatirkan,” kata Lucky kepada kumparanTECH, Selasa (11/5).“Maka, upaya-upaya Telkomsel ini saya lihat positif dan memang harus segera mulai meski valuasi Gojek itu sudah cukup tinggi, sudah cukup mahal. Tetapi, lebih baik daripada tidak sama sekali,” sambungnya.Prospek ekonomi digital di Indonesia memang besar, menurut laporan Google pada 2020.

Pada tahun tersebut, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 44 miliar dolar AS. Pada tahun 2025 mendatang, nilai ekonomi digital Indonesia bisa mencapai 124 miliar dolar AS, kata laporan tersebut.Investasi tambahan Telkomsel di Gojek hadir sepekan sebelum startup ride hailing itu merger dengan e-commerce Tokopedia. Merger kedua perusahaan, yang terwujud lewat GoTo Group, besar prediksi menjadi pemain besar dalam bisnis digital yang mencakup layanan transportasi online, antar makanan, belanja online, hingga finansial.

Ride hailing, e-commerce, dan financial services sendiri merupakan tiga dari lima bisnis digital terdepan di Asia Tenggara, menurut laporan Google.Menurut seorang narasumber kepada Reuters, investasi Telkomsel senilai 450 miliar dolar AS membuat mereka jadi salah satu dalam delapan investor besar di GoTo Group.

Bukan hanya itu, Telkomsel akan gaet juga Tokopedia

Dengan masuknya Telkomsel di GoTo Group, mereka tak hanya bakal terkoneksi dengan ekosistem ride hailing di Gojek, tetapi juga e-commerce Tokopedia.“Saya pikir itu bagian rencana jangka panjang Telkomsel,” kata Chief Economist Bank BCA, David Sumual. “Apalagi sepanjang setahun terakhir ini, ekosistem dari digital ekonomi meningkat terus. Bukan hanya ride hailing tapi juga masuk ke layanan jasa lain yang terus berkembang mulai dari pengantaran makanan, dan kabarnya akan merger e-commerce dengan Tokopedia, jadi semakin lengkap. Jadi ya itu langkah strategis yang bisa bagus result-nya nanti.”

Rekam jejak Telkomsel di bisnis digital

Investasi ke Gojek sebenarnya hanyalah pucuk gunung es dalam transformasi digital yang di lakukan Telkomsel. Mereka sebelumnya telah berinvestasi lebih dulu pada konektivitas digital, layanan digital, dan platform digital.

Pada 2019 lalu, misalnya, operator seluler yang identik dengan warna merah tersebut merilis by.U, produk seluler berbasis digital pertama di Indonesia.

Lewat by.U ini, Telkomsel hendak mendobrak pakem lama cara beli paket data yang ribet dengan menyediakan pilihan ‘topping’ kuota internet secara bebas pengguna pilih.

Di tahun 2019 pula, Telkomsel meluncurkan LinkAja, aplikasi keuangan digital hasil kerja sama dengan Bank Mandiri, Unikqu dari BNI, dan Tbank dari BRI (Tbank).

Menariknya, LinkAja merupakan rebranding dari layanan dompet digital TCASH yang rilis sejak 2007 lalu. Satu dekade lebih sebelum fintech jadi booming di masyarakat.

Sejak satu dekade lalu pula, Telkomsel getol menyediakan aplikasi gaya hidup digital di dalam ekosistemnya. Platform-platform ini terdiri dari aplikasi streaming video-on demand MAXStream, hingga Dunia Games sebagai platform game.

Terhitung setahun terakhir, mereka juga bekerja sama dengan platform Disney+ Hotstar hingga Lionsgate, untuk menyediakan paket berlangganan eksklusif bagi penggunanya.

Tak cuma berinvestasi di aplikasi pengguna akhir, Telkomsel turut serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan startup di Tanah Air.

Telkomsel secara aktif membimbing startup yang berada di tahap awal untuk menyediakan inovasi dan solusi digital, hingga berinvestasi di startup dengan potensi besar.

Lewat program The NextDev Telkomsel Innovation Center (TINC), dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

Telkomsel jadi operator seluler terbesar di Indonesia dengan lebih dari 169 juta pelanggan. Mereka punya jaringan yang mencakup 95 persen populasi masyarakat hingga pelosok Tanah Air. Pada 2020, Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 231 ribu unit dengan 78 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Kolaborasi Apik : Manfaat kolaborasi Telkomsel dan Gojek

Meski sebenarnya telah masuk ke bisnis digital sejak lama, investasi ke Gojek merupakan momentum tersendiri bagi Telkomsel. Para pengamat menilai investasi Telkomsel di Gojek akan menguntungkan kedua belah pihak.

Kolaborasi Telkomsel dan Gojek, misalnya, memungkinkan kedua belah pihak berbagi data yang mereka miliki. Apalagi, Gojek kini telah resmi merger dengan Tokopedia, membuat data yang mereka miliki masing-masing perusahaan jadi semakin kaya. Pada gilirannya, pengembangan big data ini dapat mereka gunakan untuk operasional perusahaan.

Menurut ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky. Telkomsel memiliki data yang ekstensif dari data telekomunikasi di Indonesia.

Lalu, dari sisi Gojek, mereka punya data yang ekstensif juga dari sisi user, driver, dan mitra Gojek lainnya yang belum tentu di miliki oleh Telkomsel.“Memang ini kolaborasi dari sisi pengembangan big data yang menguntungkan kedua belah pihak,” . “Dari Gojek bisa lebih memahami kondisi masyarakat yang tidak terpantau oleh mereka.

Telkomsel bisa tahu mitra Gojek yang mana mapping user Gojek mana yang sulit di jangkau oleh Telkomsel.”Tak cuma untuk operasional perusahaan, pengembangan big data keduanya juga bisa meningkatkan valuasi masing-masing perusahaan.“Ke depan, komoditi yang akan booming itu adalah data. Jadi, database itu atau big data akan menjadi komoditi utama untuk valuasi perusahaan.

Jadi, valuasi perusahaan itu saat ini sebenarnya bukan lagi di nilai semata-mata karena kinerja fundamentalnya atau kinerja keuangannya, tetapi bagaimana tata kelola data,” kata Lucky.Lucky juga menjelaskan kerja sama dua perusahaan itu dapat menciptakan kolaborasi yang unik.

Sebab, Telkomsel dan Gojek pada dasarnya adalah perusahaan yang berbeda dalam hal ekosistem, di mana kultur dan kompetensi masing-masing juga berbeda.Ketika kerja sama terjalin, baik Telkomsel dan Gojek bisa berbagi kompetensi satu sama lain.

“Gojek di rakit dengan desain perusahaan transportasi digital. Nah, Telkomsel di rakit dari ekosistem yang memang murni perusahaan IT. Kompetensi mereka berdua berbeda-beda. Ini yang jadi keunikan yang bagus, karena budaya kerja yang berbeda, tetapi di antara mereka bisa saling berkolaborasi,” kata Lucky.

Kolaborasi Gojek dan Telkomsel di dunia bisnis Digital

Kolaborasi akan berdampak langsung pada masyarakat

Pada akhirnya, kolaborasi Telkomsel dan Gojek akan meningkatkan market share masing-masing perusahaan, kata Lucky. Sebagai contoh lewat program yang berjalan dari kerja sama mereka. Selain keuntungan kedua belah pihak, kolaborasi Telkomsel dan Gojek bisa memberikan dampak langsung bagi masyarakat umum, kata Teuku.

Misalnya mitra driver yang berada di pelosok yang sulit terjangkau sinyal seluler bisa menggunakan layanan Telkomsel dan menyediakan servisnya di daerah minim sinyal dengan berkolaborasi Gojek.

Dengan adanya akses internet yang lebih baik membawa dampak ke masyarakat juga.

Pertama, masyarakat yang memiliki usaha akan ada keuntungan secara langsung, mereka miliki akses lebih baik ke customer. Toko-toko online lebih menguntungkan, karena ada pergerakan ekonomi.

Hasil kerja sama Telkomsel dan Gojek sejauh ini sudah dapat di lihat dalam setengah tahun terakhir.

Melalui integrasi ini, mitra UMKM dapat memperluas akses usahanya kepada ekosistem pelanggan Telkomsel di seluruh Indonesia. Kolaborasi Telkomsel dan Gojek juga muncul dalam bentuk penyediaan paket data khusus bagi mitra pengemudi Gojek bernama Paket Swadaya yang dapat di akses di aplikasi GoPartner dan MyTelkomsel.

Kemudian, mitra UMKM Gojek kini lebih mudah menjadi mitra reseller Telkomsel melalui aplikasi DigiPOS Aja!, sehingga dapat menambah pendapatan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *