Bahaya Mematikan Akibat Sering Mengkonsumsi Junk Food
BERITA KESEHATAN

Bahaya Mematikan Akibat Sering Mengkonsumsi Junk Food

Ilustrasi makanan di restoran cepat saji (Getty Image)
Bahaya Junk Food

Operaqq Lounge – Bahaya Junk Food atau makanan rendah-gizi adalah jenis makanan yang memiliki kandungan kalori, lemak, garam, dan minyak yang tinggi, tetapi kandungan vitamin dan seratnya rendah.

Biasanya junk food juga mengandung berbagai bahan tambahan pangan (BTP) seperti pemanis, perasa dan pegawet.

Junk Food yang mengandung lemak dan garam tinggi contohnya adalah hamburger, pizza, ayam goreng, kentang goreng yang penyajiannya tidak di sertai buah dan sayur.

Kandungan Junk Food dalam tubuh orang Austrilia sebesar 35 persen dari asupan energi harian orang dewasa (kilojoule).

Terlalu sering makan junk food dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, penyakit hati berlemak non-alkohol dan beberapa jenis kanker.

Berikut bahaya yang di timbulkan akibat sering mengonsumsi junk food menurut Kemenkes RI. POKERONLINE

Bahaya Mematikan Akibat Sering Mengkonsumsi Junk Food

1. Bahaya : Kolesterol tinggi

Operaqq Lounge – Kandungan gizi dalam junk food bisa di katakan tidak ada sama sekali. Kebanyakan junk food mengandung kalori yang cukup tinggi. Kandungan ini tentu menyebabkan kolestrol meningkat dan akan berdampak pada kesehatan tubuh.

2. Bahaya : Diabetes

Karbohidrat olahan, atau gula tambahan dalam junk food menyebabkan lonjakan dan kemudian menurunkan kadar gula darah Anda. Hal ini menyebabkan resistensi insulin dan hiperglikemia. Sehingga gula tidak di simpan, dan tetap berada dalam aliran darah.

Seiring waktu, penyakit tersebut dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2, yaitu suatu kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya.

Dengan kadar insulin yang lebih tinggi, otak berhenti merespons hormon ini dan menjadi resisten terhadapnya. ini dapat membatasi kemampuan manusia untuk berpikir, mengingat atau membuat kenangan, sehingga meningkatkan risiko demensia.

3. Penyakit Jantung

Junk food memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi. Hal ini dapat meningkatkan kolestrol dalam tubuh meningkat.

Lemak jenuh dan kolestrol meningkatkan kadar kolestrol yang menyebabkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kelebihan natrium yang di temukan di sebagian besar makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah serta meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.

4. Gangguan Ginjal

Selain lemak jahat, junk food juga memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi. Kandungan natrium tersebut bisa mempengaruhi kinerja ginjal. Dengan begitu, ginjal tidak bisa berfungsi untuk menyaringracun dalam darah dengan baik.

Dalam penelitian terhadap hewan, menunjukkan bahwa makan makanan cepat saji dapat membahayakan ginjal dengan cara yang mirip dengan diabetes tipe-2.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Experimental Physiology tersebut, tikus diberi makan junk food dari cokelat, marshmallow, biskuit, dan keju selama delapan minggu.

Tikus lain di beri makan chow yang mengandung 60 persen lemak selama lima minggu.

Dengan menganalisis kadar gula darah tikus dan fungsi pengangkut gula darah dalam ginjal tikus, para peneliti dapat melihat apa yang terjadi pada ginjal tikus yang makan makanan cepat saji dan makanan berlemak, di bandingkan dengan ginjal tikus dengan diabetes.

5. Kerusakan Hati

Bahaya yang cukup mematikan dari junk food adalah kerusakan hati. Mengonsumsi junk food tanpa berolahraga sama halnya dengan orang mengonsumsi alkohol.

Hal ini pula yang menyebabkan jaringan parut dalam hati. Sehingga, hati tidak bekerja secara baik dan optimal.

Sebuah penelitian yang di lakukan terhadap sekelompok mahasiswa di Linkoping University di Swedia, meneliti efek yang di timbulkan pada hati setelah mengonsumsi junk food tinggi lemak hewan jenuh tanpa di imbangi dengan olahraga.

Para Peneliti menemukan bahwa setelah sebulan, terdapat peningkatan kadar enzim hati yang di gunakan sebagai indikator kerusakan hati.

6. Kenaikan Berat Badan

Operaqq Lounge – Sebuah studi tentang makanan cepat saji dan kesehatan jantung yang di terbitkan US National Library of Medicine, menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari sekali seminggu di kaitkan dengan risiko obesitas yang lebih tinggi.

Sementara makan makanan cepat saji lebih dari dua kali seminggu di kaitkan dengan risiko lebih tinggi sindrom metabolik, diabetes tipe 2 dan kematian akibat penyakit jantung koroner. POKERONLINE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *