Berapa Lama Waktu Tidur yang Baik Bagi Kesehatan
BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Berapa Lama Waktu Tidur yang Baik Bagi Kesehatan

OperaQQ Lounge – Berapa Lama Waktu Tidur yang Baik Bagi Kesehatan Apakah Anda pernah tak sengaja tertidur di meja kerja? Lalu, sejenak terlintas di benak apakah tadi malam tidur dengan pulas atau tidak?

Lalu Anda mulai berpikir kira-kira berapa banyak waktu yang di butuhkan untuk tidur?

Dr. Raj Dasgupta, Asisten Profesor Kedokteran Klinis di divisi paru perawatan kritis dan obat tidur di The Keck School of Medicine di University of Southern California, menanggapi bahwa jawaban soal durasi waktu kebutuhan tidaklah mudah.

Setiap orang memiliki perbedaan tetapi mereka menyarankan tidur tujuh sampai sembilan jam. OperaQQ Online

Kurang tidur akan berdampak bagi kesehatan dalam jangka panjang. Seseorang bisa terkena risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, dan demensia yang lebih tinggi.

Kemudian menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang di ungkapkan oleh Dasgupta. Akibat kurang tidur dalam jangka pendek, bahkan satu hari kurang tidur dapat membahayakan kesehatan Anda.

Orang yang kurang tidur mungkin juga rentan terhadap kondisi seperti kecemasan, Depresi dan gangguan bipolar.

Kualitas Tidur Itu Penting

Menurut Chick, jika orang dewasa tidur seperti bayi tidur sepanjang hari. Mereka berarti memiliki tidur yang cukup. Pada tahun pertama kehidupan, bayi bisa tidur 17 hingga 20 jam sehari. Bayi 4 bulan hingga 12 bulan membutuhkan 12 hingga 16 jam tidur, termasuk tidur siang.

Dr. Bhanu Kolla, profesor psikiatri dan psikologi di Mayo Clinic dengan minat khusus pada tidur, menerangkan bahwa balita yang berusia antara 1 dan 3 tahun di wajibkan tidur selama 11 hingga 14 jam. Anak-anak usia 3 hingga 5 tahun harus tidur selama 10 hingga 13 jam.

Selanjutnya Chick menambahkan bahwa usia 6 hingga 12 tahun, mereka juga di haruskan tidur selama sembilan hingga 12 jam. Lalu, untuk anak-anak hingga usia 5 tahun di sarankan berdurasi yang sama juga termasuk tidur siang.

Kolla turut berpendapat bahwa seorang remaja harus tidur delapan sampai 10 jam. Saran tersebut sempat memicu perdebatan dalam beberapa tahun terakhir tentang waktu masuk sekolah.

“Saat anak-anak beranjak ke masa remaja, mereka secara alami lebih menyukai tidur lebih lambat dan bangun lebih lambat. Inilah mengapa waktu mulai sekolah menjadi diskusi penting ke depannya. Jika Anda tidak bisa tidur, namun waktu masuk sekolah tetap sama, yang ada diri Anda akan kekurangan tidur,” jelas Chick.

Dasgupta menyimpulkan kuantitas tidur itu penting, tetapi begitu juga kualitasnya.

Tidur lebih nyenyak dan mencapai tahap gerakan mata cepat (REM) membantu kognisi, memori, dan produktivitas sepanjang hari. REM adalah tahap tidur di mana ingatan di konsolidasikan dan di simpan. Dari sini kemungkinan akan tercipta mimpi lebih jelas. Orang terkadang bisa mendapatkan jumlah tidur yang tepat tetapi masih merasa lelah. Hal tersebut mungkin karena mereka tidak mencapai tahap tidur tersebut.

“Masih banyak di antara kita yang cenderung meremehkan kebutuhan tidur yang baik. Terlebih lagi pada remaja, orang-orang yang akan sekolah menengah mengenai betapa pentingnya tidur,” tegas Dasgupta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *