Hambatan Konsumsi Ikan di Rumah Tangga
BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL

Hambatan Konsumsi Ikan di Rumah Tangga

OperaQQ Lounge – Hambatan Konsumsi Ikan di Rumah Tangga Setidaknya ada tujuh hambatan dalam konsumsi ikan di rumah tangga. Hambatan ini berdasarkan temuan dari hasil riset Ethnomark pada 2018 di Jakarta, Bandung, Solo, Lampung dan Cirebon.

Erwin melanjutkan hambatan kedua adalah belanja dekat rumah, yang dapat berarti tukang sayur tidak menyediakan ikan, atau pasar jauh dari rumah.

Poin selanjutnya adalah ketika belanja di pasar, beberapa hambatan yang di temui adalah stok ikan tidak lengkap hingga penanganan yang tidak baik.

Saat membawa pulang belanjaan ikan, seseorang harus langsung pulang karena kualitas ikan akan turun jikan terlalu lama di jalan. Hambatan kelima adalah proses menyiapkan ikan sebelum di olah. DOMINOQQ

Proses memasak ikan juga dapat terhambat karena menu yang monoton alias itu-itu saja. Hambatan terakhir adalah ketika menyiapkan sajian di meja makan,

ibu di rumah bisa saja akan di hadapkan dengan aksi membujuk anak untuk menyantap ikan. OperaQQ Online

Terdapat Kendala

Satu kata kunci yang muncul di tujuh ini adalah kata-kata ribet, ini yang muncul di rumah tangga. Ribetnya membersihkan, mengolah, atau menyajikannya ini yang menjadi tantangan sebelum masuk mengampanyekan ikan atau seafood yang berkelanjutan,

Melihat persepsi rumah tangga tersebut, Erwin menyebut ada beberapa jenis ikan yang di beli masyarakat,

khususnya di pasar tradisional yang variasi lebih banyak. Namun, bagaimana dengan di supermarket menangah ke atas?

Tetapi kita melihat di supermarket menengah ke atas, ikan-ikan termasuk kakap dan tuna ini yang mungkin bisa di jadikan pintu untuk komoditas yang memang akan kita dorong masuk dalam seafood yang berkelanjutan,” tutur Erwin.

Seafood Ramah Lingkungan

Temuan riset ini di jabarkan Erwin berkaitan dengan kampanye mendorong pemiliha produk seafood ramah lingkungan untuk melestarikan sumber daya ikan.

Kampanye tersebut di gaungkan PDSPKP dan Yayasan WWF Indonesia yang bersinergi merilis Panduan Konsumen Seafood versi 3.0 pada aplikasi Seafood Advisor.

Aplikasi ini di ciptakan untuk mempermudah konsumen memilih produk makanan laut yang ramah lingkungan.

Pemilihan tersebut merujuk pada acuan warna merah, kuning, dan hijau sebagai petunjuk bagi konsumen dalam memilih produk seafood yang dapat di konsumsi.

Tanda merah untuk produk seafood yang perlu di hindari, tanda kuning untuk produk yang perlu di pertimbangkan dan warna hijau adalah opsi terbaik bagi konsumen.

Data penilaian Seafood Advisor di susun mempertimbangkan dampak ekosistem yang dapat terjadi pada proses penangkapan maupun budi daya perikanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *